Thursday, October 20, 2011

Putri Salju Kacang Mede

Lebaran kemaren gak mudik. Tiket muahaaallll..... Tapi pengen banget berlebaran dengan tradisi di rumah, terutama menu masakannya. Suami yang orang Banjar, pastinya menu yang disajikan saat lebaran berbeda dengan menu lebaran di Jawa. Walhasil, dibuatlah opor ayam dan sambel goreng printil.

Masih kurang puas, muncul keinginan makan kue putri salju & kaastengels. Tapi karena capek, yang berhasil dibuat hanya putri salju saja yang syukurnya diterima dan dinikmati dengan riang gembira oleh keluarga suami. Sayangnya, suami kurang puas. "Kurang banyak!! Bikinin lagi dong..." katanya. Jadilah, lebaran sudah lewat tapi masih musti bikin kue buat suami.

Pas masuk kantor lagi, eh dapat oleh-oleh sate Ponorogo dari Mbak Arin, teman sekantor. Bingung mau diisi dengan apa toples punya si Mbak, masukin aja putri salju kedalamnya. Eeehhhh..... bukan cuma terimakasih yang di dapat, malah orderan putri salju yang datang, soalnya suami Mbak Arin ternyata doyan banget sama kue yang satu ini. Wuaaahhhh... seneeng buanget. Kayanya peluang bisnis yang bagus nih...

Bagaimana membuatnya;
500 gr tepung terigu protein sedang (sangrai sampai kering - jangan gosong)
325 gr margarin
50 gr mentega
125 gr kacang mede sangrai di cincang agak kasar (boleh diganti kacang tanah)
Gula halus dan Dusting donat secukupnya

>> Campur semua bahan kecuali gula, aduk rata sampai menyatu. Adonan dibentuk sesuai selera. Biasanya dibentuk dengan cetakan bulan sabit atau digelintir bentuk lonjong saja. Panggang di dalam oven dengan suhu 150 - 180 C sampai matang. Ciri matang adalah kue keras ketika ditekan, dan berbau harum. Tunggu 1 - 2 menit, gulirkan di gula halus, lalu gulirkan lagi di dusting donat.

Note : Tepung yang disangrai membuat tekstur kue lembut tapi crunchy. Ini juga membantu supaya kue tidak perlu terlalu lama dipanggang.


     

Wednesday, October 19, 2011

Pancake Putih Telur

Hari Sabtu minggu lalu, pagi-pagi kelaparan. Nasi belum matang, persediaan roti tawar habis, gak ada cemilan sama sekali!! (Istri malas yang tidak pantas ditiru, wkwkwkkwkwk....).
Buka kulkas, eh nemu putih telur sisa bikin pastel abon entah kapan. Pikir punya pikir, muncullah ide bikin kue dadar alias pancake. Tak disangka, hasil akhirnya menul-menul alias empuuuukkkk buanget... Dan yang ajaib, sampai besok paginya, pancake yang tersisa masih selembut ketika baru diangkat dari wajan.

Bahannya;
1 cup tepung terigu segitiga
3 butir putih telur dikocok dengan 7 sdm gula pasir
1 sdt ragi (saya pakai fermipan - jangan terlalu banyak supaya tidak asam)
1/2 sdt garam halus
1 1/2 cup susu cair
2 sdm margarin dilelehkan.
Cara membuat:
  • Campur tepung dan ragi. aduk rata. Masukkan sebagian susu cair, aduk perlahan, jangan sampai ada tepung yang bergumpal.
  • Masukkan kocokan putih telur dan garam, aduk rata. Masukkan margarin leleh yang sudah dingin. Biasanya adonan akan mulai lebih cair. Tambahkan sisa susu cair. Hati-hati, jangan sampai terlalu cair. Diamkan sekitar 5 - 10 menit.
  • Panaskan wajan dadar, tuang adonan satu sendok sayur, tunggu sampai muncul lubang-lubang di permukaannya lalu balik dan tunggu sampai kecoklatan. 
Note : Akan ada sebagian warna kue yang tetap berwarna putih tapi itu bukan karena kue belum matang. Memang warna adonannya yang pucat.