Tuesday, November 29, 2016

Bantat Lagi, Lagi Lagi Bantat

Entah kenapa belakangan ini saya terkena kutukan bantat #naudzubillah. Terbilang 6 bulanan sudah setiap saya bikin cake selalu saja ada yang tidak sempurna. Akhirnya harus ngadonin lagi untuk mengejar tinggi cake yang diinginkan pada hasil akhir. Bahkan pada awal periode baking saat masih newbie bertahun-tahun lalu, saya hampir tidak pernah mengalami hal ini. Dan pastinya itu bikin rugi bandar alias mengurangi keuntungan. Kalo bahasa orang-orang produksi, ini namanya loss. Hiks...


Sebagai seorang baker rumahan otodidak (busyet!! panjang amat tuh gelar!) sebenarnya saya sudah menganalisa di bagian mana yang salah dan sudah ditemukan. Namun masih saja terjadi, setiap kali masih selalu mengalami kejadian yang sama pada 1 resep pertama, kemudian resep berikutnya baru bagus.

Pun demikian, selalu masih ditemukan endapan tepung di bagian bawah cake. Sehingga cake tidak mencapai tinggi yang seharusnya dan selalu ada lapisan keras seperti karet di bagian bawah. Lapisan keras layaknya karet ini selalu saya trim. Jika lapisan ini tebal maka saya harus memanggang separo atau setengah resep lagi untuk mengoreksi tinggi cake. Umumnya cake dari dapur kami memiliki tinggi sekitar 7 - 8 cm pada hasil akhir. Oleh sebab itu cake yang di-trim tersebut musti digantikan dengan selapis cake baru yang sempurna. Sebenarnya belum pernah terjadi bantat yang fatal, namun tetap saja hal ini meresahkan.

Sebenarnya ini common mistake. Saya tidak mencampur lemak ke dalam adonan dengan benar. Sehingga adonan hanya sebagian yang menjadi homogen. Alhasil, tepung dan lemak berikatan dan membentuk formasi untuk terjun bebas ke dasar loyang. Sungguh menyakitkan hati :((

Nampaknya ada dua pilihan yang bisa saya ambil. 1. Berhenti baking sampai dengan waktu yang tidak ditentukan (tak sanggup membayangkan koin-koin yang melayang... hiks). 2. Sit back, relax, contemplate => Merenungkan apa salah dan dosa saya sampai harus tertimpa keadaan yang merugikan sekaligus memalukan ini.

But yet, sebenarnya ada trik-trik yang saya lakukan untuk memastikan sponge cake saya sempurna. Sampai saat ini saya masih menggunakannya, mungkin ini juga yang membuat cake saya meski tidak sempurna namun juga nggak bantat bantat amat lah....

Tips:

  1. ALAT : Pastikan peralatan mengocok benar-benar bebas lemak. Saya biasanya menyemprotkan larutan cuka dan air lalu melap kering peralatan. Cuka bisa diganti air jeruk nipis atau air lemon. Ada juga baker yang membilas dengan air panas, namun saya kurang suka dengan cara ini.
  2. BAHAN => TELUR : Pastikan telur yang digunakan adalah telur yang segar. Beberapa orang tidak menyarankan telur dingin dari kulkas, namun saya sering menggunakannya langsung dalam keadaan dingin dan tidak masalah. Jika waktu saya tidak banyak, saya sering menghangatkan telur dan gula yang akan dikocok dengan cara double boiler. Wadah berisi telur dan gula diletakkan di atas panci berisi air panas lalu kacau sampai gula larut dan telur menjadi hangat kuku menggunakan whisk atau garpu - baru kemudian dikocok menggunakan mixer. Adonan lebih cepat naik dan kental dengan telur yang hangat.
  3. BAHAN => BAHAN KERING : Pastikan semua dry ingredients diayak. jika perlu lakukan proses pengayakan 2 sampai 3 kali. Tepung, cokelat bubuk, maizena, baking powder, soda kue, susu bubuk dan sebagainya berpotensi menggumpal karena tingkat kelembaban yang terkandung di dalamnya. Mengayak juga akan memudahkan saat proses pencampuran. Bahan yang diayak dengan baik juga dapat meningkatkan tekstur kue menjadi lembut.
  4. BAHAN => LEMAK : Pastikan semua jenis lemak tercampur dengan sempurna dan homogen. Baik berupa margarin, mentega (leleh maupun kocok), minyak goreng dan sejenisnya sangat mudah sekali berikatan dengan tepung dan menyebabkan cake menjadi bantat. 
  5. SUHU : Pada saat memanggang perhatikan pengaturan suhu yang pas sehingga cake mengembang dan matang sempurna. Kenali oven dan kompor dengan baik. 
Point ke 4 diatas adalah major cause dari kegagalan yang saya alami belakangan ini. Saya sudah mencoba berbagai cara dari mulai memindah tempat mencampur lemak, menggunakan mixer kecepatan rendah, menggunakan teknik aduk balik, teknik pancing, teknik tang mian dan masih belum menghasilkan cake sempurna.

So sebenarnya posting ini hanya curhatan saya. Meskipun demikian kesemuanya tips dan trik tetap saya terapkan dan setidaknya masih mampu menyelamatkan saya. Sampai sekarang belum pernah terjadi kocokan telur yang gagal mengembang ataupun tepung yang tidak tercampur rata. Jika tentang  proses pencampuran lemak, sepertinya saya benar benar akan memohon hidayah dari Allah SWT karena bayangan kehilangan koin pada pilihan pertama sunggu berat untuk dihadapi >_<  #dilemabakulmatre. Hihihihi...

Semoga postingan ini membantu siapapun yang membaca sehingga bisa mengantisipasi resiko terjadinya bantat pada cake (macam judul makalah -_-). Jangan takut mencoba ya, karena membuat kue sebenarnya mengasikkan dan menguntungkan (tetep motifnya duit -_-! )

****


Wednesday, September 14, 2016

Kompetisi Membawa Hoki (Menang Lomba Judulnya...)

Ada saat-saat dimana saya merasa malas sekali melakukan apapun di tempat saya bekerja (semoga si boss ndak baca post ini .... *_*). Ups and Downs ini lumayan sering terjadi. Menurut analisa saya, sepertinya hanya karena kebosanan. Bosan sama kerjaan bukan sama duitnya. Hahahahha.... Oleh sebab itu, kebosanan ini harus segera disingkirkan, sebelum performance menurun dan duitnya ikutan enyah. Takuuuutttt... >_<

Donor Darah Hari K3 2016
Saya bekerja di sebuah perusahaan asing yang seru. Sepanjang tahun selalu ada agenda heboh yang diadakan. Tentunya yang berkaitan dengan penanaman budaya perusahaan (corporate culture internalization) maupun perayaan hari-hari besar seperti HUT Republik Indonesia, Hari K3, Hari Lingkungan Hidup dan sebagainya. Dengan berpartisipasi baik sebagai panitia maupun sebagai peserta lumayan memberi angin segar dan mengurangi kebosanan di kantor.



Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Menimbang Sampah Kertas yang akan didaur ulang dalam Big Cleaning Day 2015

Banyak diantara event-event tersebut yang diramaikan lomba-lomba maupun kompetisi. Sayapun pernah juga menjadi pemenang kompetisi yang diadakan. Yang terbaru, saya memenangkan kompetisi Suvenir Banpu Spirit 2016. Tumbler double wall dengan insert paper yang saya ikutkan, keluar sebagai juara. Sayangnya desain masih kurang nendang, terlalu girly menurut dewan juri. Iyalah pastinya... wong yang bikin aja imut begini kan... Hahahahaha...


Ini dia karya saya yang menang di 2016

Tahun ini adalah kali ke 2 saya ikut kompetisi Suvenir Banpu Spirit. Tahun kemarin 2015 saya juga memenangkannya bersama dengan 2 rekan yang lain (peserta cuma 3, jiaaaahhh). Yang saya kirimkan handuk berbordir logo perusahaan. Sedangkan rekan lain masing masing botol minum dan mug bertutup yang ditempel stiker logo perusahaan. Tupperware punya, kualitas bagus lah itu. Jadilah hamper berisi suvenir ini dibagikan ke seluruh karyawan.


Sejujurnya, saya adalah orang yang tidak terlalu suka berkompetisi karena saya tidak suka kalah. Meskipun sebenarnya saat berproses dalam mempersiapkan kompetisi itu sangatlah nikmat. Ini juga berkah terselubung, dulunya saat saya masih di department lama dan memegang job culture internalization praktis saya tidak bisa ikut segala kompetisi yang diadakan. Setelah pindah department malah saya jadi sering ikutan. Asyik juga ya...

Dari sini saya jadi dapat ide untuk membuka lini baru usaha suvenir. Semua yang jadi duit halal LAKUKAN!!



Sunday, September 4, 2016

Masih Tentang Cake

Sesuai judul, masih tentang cake yang sempat disiapkan dalam minggu-minggu terakhir ini. Semoga bisa menjadi referensi atau malah berminat memesan... Hehehehhe....






Dapat dilihat memang rata-rata desainnya sama. Dan jika boleh jujur, basecake nya juga sama. Sponge cake cokelat 3 atau empat lembar yang sudah dilembabkan dengan symple syrup, diisi dengan butter cream dari shortening dan margarin yang dipadu dengan selai stroberi.

Pada dasarnya memang karena saya lebih fokus pada rasanya ddibanding pada penampilannya. (ini ngeles aja sih sebenernya. hehehehhe...).

Saya punya customer yang tidak terlalu rewel dan sangat jarang menerima pesanan untuk ultah anak-anak. Akhirnya dimanjakanlah bakulnya dan terlena dengan segala desain kue yang tampil apa-adanya ini. Pager coklat saya buat menggunakan cetakan, serutan cokelat saya serut dengan menggunakan parutan kasar (seperti parut keju dengan lubang lebih besar). Jika tidak menggunakan buah segar, saya menambahkan ceri merah bertangkai sebagai pemanis.

Untuk harga, kue utuh ini saya jual pada kisaran Rp. 110,000 sampai Rp. 250,000. Jika berbeda basecake, berbeda lagi harganya. 

Kue-kue dengan desain elegan meski sederhana ini paling lambat satu minggu sebelumnya. Namun saya juga sering menerima pesanan semalam sebelumnya, resikonya ya itu, topping cokelat pagar saja...

Bahan yang digunakan dipilih dari yang berkualitas dan berlabel halal, insya Allah.
Untuk pemesanan silakan hubungi Afifah (081351313792).  



Monday, August 29, 2016

Old to Be New

Hanya ingin menyimpan polah si Gendhuk di blog. Ini tentang mesin jahit baru yang kemarin dibeli.



Suatu kali ipar saya mendapat tugas mengawal anak muridnya karyawisata ke Bali. Tak dinyana, sepulang dari Bali saya dibawakan sebuah daster berbahan shantung dengan potongan umbrella. Sedangkan Gendhuk mendapat sebuah rok dan sebuah short batik khas Bali. Sedaaaap sekali dipakai. Saking sedapnya, itu daster menyandang status 'Mbah Ringgo' alias Diumbah - Garing - Dianggo (cuci-kering-pakai). Akhirnya bolong deh keteknya, bolong juga merambat ke bagian-bagian lain. Belum lagi potongan bawahnya yang lebar bak payung membuat dia hampir selalu terinjak atau terduduki sehingga membuat bagian atasnya tertarik dan robek.

Normalnya, jika sudah tak layak pastilah jadi kain pel. Namun karna sayang, akhirnya simbok putar otak. Daster dipotong di dadanya, dibuat keliman lebar untuk memasukkan pita. Jadilah 'Pillowcase' dress ala ala simbok dari payung genit bagian bawah daster. Berdayaguna pulalah Mas Janome yang kinyis-kinyis di pojokan.

Si Gendhuk yang Excited mencoba dress baru meski masih berbaju lengkap
Setelah ini jahit apa lagi ya....?